Pages

Senin, 05 Desember 2011

MUHASABAH

Ada sebuah cerita mengenai dua orang sahabat yang melalui gurun pasir. Pada suatu kali  dalam perjalanan itu, mereka bertengkar dan salah satu dari mereka menampar pipi yang lain. Orang yang  mendapat tamparan terluka hatinya, dan dengan tanpa mengatakan sebuah katapun, ia menulis sebuah kata dipasir, “hari ini teman baikku menampar pipiku.
Mereka melanjutkan perjalanan sampai menemukan sebuah oasis, dimana mereka memutuskan untuk mandi disana. Pada waktu itu orang yang menerima tamparan dan sakit hatinya tenggelam dan teman yang lain berhasil menyelamatkannya. Setelah pulih dari rasa takutnya, ia menulis kalimat lagi disebuah batu, “hari ini teman baikku menyelamatkan nyawaku.”
Teman yang telah menampar dan menyelematkan sahabatnya tadi bertanya,” mengapa setelah saya menyakitimu kamu menuliskannya diatas pasir dan sekarang kamu menuliskannya disebuah batu?” yang ditanya tersenyum dan menjawab pertanyaan dari temannya tadi, “saat teman menyakiti kita, kita harus menuliskannya diatas pasir, dimana angin maaf akan mudah bertugas menghapuskannya dan saat sesuatu yang hebat terjadi, kita harus memahatnya disebuah batu kenangan yaitu hati, dimana tidak ada angin yang menghapusnya.

Diambil dari Bulletin LDK Darul Amal STAIN Salatiga
Kolom MUHASABAH

2 komentar:

  1. @socio-motivation: trims udah berkunjung ke blog saya :D

    InsyaAllah saya akan mampir ke blog anda. :D

    BalasHapus